Upin & Ipin
Asal-mula
Pada awalnya Upin & Ipin termasuk sebagai gagasan dari film Geng: Pengembaraan Bermula, Upin & Ipin dibuat oleh Mohd. Nizam Abdul Razak, Mohd. Safwan Abdul Karim, dan Usamah Zaid, para pemilik Les' Copaque. Ketiganya merupakan bekas mahasiswa dari Multimedia University Malaysia yang awalnya bekerja sebagai pekerja di sebuah organisasi animasi sebelum akhirnya bertemu dengan bekas pedagang minyak dan gas, Haji Burhanuddin Radzi dan istrinya bernama H. Ainon Ariff pada tahun 2005, lalu membuka organisasi Les' Copaque.[2]Awalnya, Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan dari bulan suci Ramadan. Kata Safwan, "Kami memulai seri animasi empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami."[3] Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.
Nizam percaya bahwa aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan sebagai sebuah kampung yang sederhana pasti dapat menarik minat pasar internasional. Seperti pada kartun animasi Doraemon asal Jepang yang laris di seluruh dunia meskipun berlatarkan budaya setempat dan bukannya budaya internasional.[3] Dan juga, reputasi Les' Copaque sebagai organisasi dikenal sejak terbentuknya popularitas Upin & Ipin yang bukan saja di Malaysia, namun juga di beberapa negara lain yang meng-import kartun ini khususnya Indonesia.
Proses animasi Upin & Ipin (dan juga film Geng) menggunakan perangkat lunak CGI Autodesk Maya. [4] Di sebuah konferensi pers perangkat lunak animasi pada tahun 2009, Ketua Perancang Les' Copaque, Fuad Md. Din memberitahukan, "Salah satu tujuan kami memilih kartun ini adalah karena proses pembuatannya cukup mudah. Lagipula kami sudah berpengalaman dalam membuatnya sebelum ini."[5]
Pada tahun 2009, Nizam, Safwan, dan Anas meninggalkan Les' Copaque untuk mendirikan sebuah studio animasi yang baru, yaitu Animonsta Studios, namun seri animasi Upin & Ipin masih tetap diteruskan di bawah pimpinan Haji Burhanuddin sebagai direktur.[6]
Latar
Upin dan Ipin merupakan sepasang kakak-beradik kembar berusia belia yang tinggal bersama Kak Ros dan Mak Uda (biasa dipanggil Opah) di Kampung Durian Runtuh setelah kematian kedua orangtua mereka sewaktu masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, di mana mereka berteman dengan banyak teman yang bermacam-macam tingkah lakunya, seperti Mei Mei yang imut dan berkepribadian cerdas, Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan membuat pantun, Ehsan yang cerewet dan suka makan, Fizi (sepupu Ehsan) yang penuh keyakinan diri tetapi suka mengejek orang lain, dan Mail yang berkemampuan untuk berjualan, suka melamun dan mengantuk karena ia berjualan ayam semalaman dan pandai berhitung. Kampung Durian Runtuh juga didatangi oleh seorang gadis bernama Susanti yang merupakan pindahan dari Jakarta, Indonesia.Dari musim ke-3 |
Selain DVD, merek Upin & Ipin juga terjual dalam bentuk cenderamata,[8] termasuk pakaian, perlengkapan sekolah, sampul angpao, gantungan kunci dan juga gambar seprai. Sayangnya, barang-barang Upin & Ipin tidak terlepas dari gejala pelanggaran hak cipta dan barang tiruan[9]; tetapi karena adanya penegak Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Dan Urusan Penjualan Malaysia untuk memantau dan mengurangi kegiatan haram tersebut.[10]
Rekaman musik
Pada tahun 2011, Les' Copaque dan perusahaan rekaman Nova Music menerbitkan album lagu Idul Fitri Seronoknya Raya Bersama Upin & Ipin yang menampilkan nyanyian Asyiela Putri Azhar sebagai pengisi suara Upin dan Ipin.[11] Pada pertengahan tahun 2012, Asyiela berduet bersama Najwa Latif untuk rekaman lagu "Terima Kasih Cikgu" untuk menyambut Hari Guru dan episode "Terima Kasih Cikgu".Komik
Pada bulan Desember 2009, Komik Upin & Ipin diterbitkan sebulan sekali untuk pemasaran seluruh Malaysia, diterbitkan oleh Nyla Sdn Bhd.[12] Isi halaman komik ini terdiri dari cuplikan tayangan kartun Upin & Ipin dan film Geng: Pengembaraan Bermula, profil pengisi suara dan kru di balik tayangan kartun Upin & Ipin, halaman pembelajaran dan aktivitas, dan sebagainya.Permainan video dan aplikasi
Les' Copaque Production membuka sebuah bagian pembangunan permainan, LC Game Develpment Inc. Sdn Bhd untuk mengeluarkan permainan elektronik Upin & Ipin. LC Game Development Inc. telah menghasilkan dua permainan mini untuk pengguna iOS, yaitu Pocket Ipin (2010), Pocket Upin (2012) dan Upin & Ipin Dash (2012).Pada sekitar Maret 2011, dilaporkan bahwa Les' Copaque sedang membuat permainan komputer Upin & Ipin.[13] Pada Oktober tahun yang sama, diumumkan pula bahwa dua permainan Upin & Ipin yang terpisah sedang dibuat.[14]
Musikal
Pementasan teater Upin & Ipin the Musical yang menggunakan pelakon hidup diselenggarakan pertama kalinya pada 14 April hingga 6 Mei 2012 di Istana Budaya.[15] Dalam pementasan ini, karakter Upin dan Ipin diperankan oleh dua pasangan pelakon yang berbeda, yaitu Faris Azim Abdul Karim dan Amir Johar Nadim, Joshry Adamme Rizq Arish Khairul Fazril dan Muhamad Faritz Danial Roshaimi.Sambutan dan pengaruh
Kartun Upin & Ipin berpengaruh di wilayah Nusantara, khususnya di Malaysia dan Indonesia. Musim pertamanya yang diperkenalkan kepada khalayak umum sewaktu musim Ramadan 2007 bukan saja disambut hangat oleh penonton, bahkan juga memberikan penghargaan pertamanya sebagai "Animasi Terbaik" di Festival Film Internasional Kuala Lumpur yang ditargetkan pada tahun yang sama.[16]Ketika musim keduanya disiarkan pada musim Ramadan 2008, dilaporkan sejumlah 1.5 juta penonton menonton kartun animasi ini di TV9[17], menjadikannya seri kartun kedua penonton terbanyak di dunia pertelevisian Malaysia setelah Doraemon (1.6 juta orang), tetapi di atas kartun SpongeBob SquarePants (800,000 orang).[2] Kelarisan kartun Upin & Ipin juga dipercayai menjadi penyebab kejayaan film animasi CGI pertama Malaysia, Geng: Pengembaraan Bermula (2009) yang juga diterbitkan oleh Les' Copaque dan menampilkan karakter Upin dan Ipin, yang mencapai pendapatan kotor yang cemerlang yaitu RM 6.31 juta selama tujuh minggu di bioskop, menjadikannya film yang paling spektakuler dalam sejarah perfilman Malaysia.[2]
Ketika musim ketiga disiarkan pada musim libur sekolah akhir tahun 2009, pihak TV9 melaporkan bahwa kartun Upin & Ipin mencatat 1.6 juta penonton, menjadikannya rancangan kedua penonton terbanyak di saluran tersebut, mengalahkan film Geng yang menikmati tayangan perdana di stasiun televisi dengan 2.45 juta penonton (TVR 12.8).[18]
Indonesia menjadi pasar ekspor utama untuk seri kartun Upin & Ipin. Pada tahun 2009, pihak TPI selaku penyiarnya melaporkan TVR sebanyak 10.5 persen.[19] Penggarapan Upin & Ipin di Indonesia ditandai oleh pujian dari kritikus di Indonesia, misalnya Fadil Abidin dari koran Analisa yang mengomentari bahwa kartun ini mengandung pendidikan serta unsur Islam, seperti menghormati sesama kawan yang berbeda kaum dan agama sehingga watak-wataknya bukan saja terdiri dari orang Melayu, Cina dan Tamil, bahkan juga orang Indonesia.[20]
Bahkan untuk sambutan perayaan Hindu Nyepi di Bali pada Maret 2010, tersiar kabar tentang gambar patung ogoh-ogoh yang dilaporkan menyerupai Upin & Ipin. Pembuatan ogoh-ogoh berupa Upin dan Ipin ini dilaporkan menelan biaya 4 juta rupiah[21]
Facebook mengumumkan dalam hasil penelitian Memologi bahwa halaman Upin & Ipin merupakan halaman watak fiksi yang paling terkenal di Facebook seluruh dunia sepanjang tahun 2011.[22] Pada tahun 2012, Upin & Ipin merupakan kata pencarian kunci yang paling sering digunakan oleh pengguna Google Malaysia dalam kategori Tayangan TV menurut Google Zeitgeist.[23]
Pada 7 Maret 2013, UNICEF cabang Malaysia memilih karakter Upin dan Ipin sebagai Duta UNICEF Malaysia, dengan harapan "dapat membantu memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak".[24]
0 komentar:
Posting Komentar